FMCG atau yang dikenal dengan Fast Moving Consumer Goods, merupakan salah satu industri yang cukup besar di Indonesia. Industri FMCG sendiri merupakan industri yang bergerak di bidang kebutuhan masyarakat yang dapat bergerak sangat cepat. Beberapa perusahaan publik atau yang memang sudah dikenal banyak oleh masyarakat Indonesia seperti Mayora, Orang Tua Group, Indofood, dan Unilever. FMCG sendiri juga menjadi salah satu industri yang mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Secara umum, model pertumbuhan di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa sektor, yakni Konsumsi rumah Tangga sebesar 55%, investasi sebesar 32%, pengeluaran pemerintah sebesar 9%, pengeluaran lain lain sebesar 3%, dan export impor sebesar1%. Dengan kata lain, jika konsumsi rumah tangga menurun maka GDP Indonesia akan ikut menurun.

Industri Fast Moving Consumer Goods (FMCG), menunjukkan pertumbuhan yang sangat lambat, tercatat periode Year To Date (YTD) 2017, pertumbuhan hanya sebesar 2.7%, dengan rata rata sebesar 11%. Hal ini ditunjukkan pula pada saat  momentum hari raya Idul Fitri 2017 yang lalu, dimana pertumbuhan hanya mencapai 5% saja.

Penurunan ini terjadi dikarenakan pendapatan konsumen untuk kelas menengah kebawah yang tidak mengalami kenaikan atau pendapatan hanya meningkat secara signifikan, sedangkan beban pengeluaran justru semakin meningkat. Hal ini juga didorong dengan menurunnya pembayaran honor diluar honor tetap seperti lembur, komisi, pelayanan dan lainnya. Dengan keadaan tersebut FMCG yang memiliki berbagai jenis produk seperti bidang FNB seperti biskuit, makanan dan minuman instan, menunjukkan bahwa konsumen lebih menunjukkan untuk membuat snack sendiri dirumah, hanya semata mata untuk melakukan saving. Di sisi lain konsumen juga mulai beralih keproduk sachet dibandingkan produk pack, untuk melakukan pengisian ulang serta mulai memperhatikan takaran yang digunakan dalam menggunakan produk FMCG tersebut, padahal penjualan melalui produk pack menajdi salah satu kontribusi terbesar dalam pertumbuhan FMCG di Indonesia. Di sisi lain konsumen menengah keatas melakukan tindakan wait and see, namun mnenunjukkan indikasi bahwa pengeluarn di bidang life style akan terus bertumbuh.

Perlambatan pertumbuhan FMCG sendiri tidak secara langsung dipengaruhi oleh berkembangnya e-commerce di Indonesia. Data menunjukkan untuk penjualan produk utama FMCG E-commerce hanya mencapai 1%, dibandingkan dengan penjualan offline secara total. Berdasarkan hal hal diatas tersebut, maka terdapat beberapa perubahan yang dilakukan oleh konsumen yakni:

  • Tidak membeli barang konsumsi pada malam hari
  • Tiidak membeli snack secara intens
  • Membawa bekal ke kantor
  • Melakukan konsumsi di mall sebulan sekali, dan
  • Tidak melakukan berburu makanan dan tidak mencoba restoran baru