Sebuah bisnis tidak bisa terlepas dari adanya limbah yang dihasilkan. Perusahaan harus mengingat bahwa semakin banyak limbah yang dihasilkan, semakin besar biaya yang harus dikeluarkan perusahaan. Untuk bisnis yang sedang berkembang, bisnis yang menggunakan energi secara intensif, atau bisnis yang kesulitan resesi, tentunya menghasilkan limbah bukannya cara untuk menuju keberlangsungan (sustainability) bagi perusahaan. Namun, ada banyak biaya perusahaan yang berhubungan dengan limbah dapat dikurangi dengan solusi sustainability jangka panjang.

Saat ini, ada beberapa tren pasar yang berdampak baik secara langsung maupun tidak langsung kepada sebuah bisnis melalui supplier dan aliran pasokan yang mendefinisikan bagaimana sebuah bisnis bisa bersaing. Beberapa tren ini juga menjadi alasan sebuah bisnis bisa berkelanjutan.

  1. Harga energi volatil

Seiring dengan bertambahnya populasi dunia, semakin makmur dan bertambahnya usia, menyebabkan harga minyak meningkat seiring dengan bertambahnya permintaan dan kebutuhan. Ada beberapa alternatif yang bisa diterapkan untuk menutup biaya bahan bakar yang tinggi seperti tata ruang yang mendukung, penggunaan mesin atau peralatan yang efisien, berinvestasi untuk sumber energy yang dapat diperbaharui (seperti angin, matahari dan hydrogen), atau merubah perilaku kerja.

  1. Kenaikan biaya bahan baku

Jika diibaratkan ke dalam angka, saat ini 20% populasi dunia menggunakan 80% sumber daya bumi. Hal ini sangat aneh jika melihat banyaknya barang yang konsumen buang setiap harinya, semuanya mengandung bahan baku yang digunakan. Salah satu solusinya adalah memperpanjang usia sebuah produk, mengubah limbah menjadi asset melalui pengunaan kembali.

  1. Peningkatan biaya limbah dan pembuangan

Kurangnya lahan untuk lokasi penimbunan limbah menyebabkan harga untuk mengelola limbah dan sampah meningkat. Dari sini dapat kita simpulkan bahwa jika membuang limbah dan sampah menggunakan biaya, semakin besar bisnis maka semakin banyak limbah dan semakin tinggi biaya. Perusahaan dapat memilah limbah apa yang bisa kembali digunakan.

  1. Perubahan dalam peraturan akan limbah

Pemerintah dapat mengeluarkan peraturan mengenai penggunaan sumber daya, bahan baku dan bahkan pengolahan limbah.

  1. Peningkatan hukum lingkungan

Pemerintah juga dapat meningkatkan hukum mengenai dampak limbah terhadap lingkungan. Perusahaan juga dapat melakukan perubahan dan menerapkan solusi yang akan memperbaiki lingkungan, efisiensi energy, serta melindungi ekonomi dan perdagangan nasional.

  1. Perubahan tuntutan dan harapan pelanggan

Jual apa yang ingin dibeli pelanggan, termasuk dimana, bagaimana, kapan dan mengapa pelanggan ingin membelinya. Mungkin pembeli lebih tahu dari waktu ke wakti produk mana yang akan dibeli, yang mengalami kenaikan biaya dan terkena peraturan baru.

  1. Keunggulan kompetitif

Perusahaan harus memliki keunggulan kompetitif yang tentunya tidak dimiliki competitor. Perlu diingat bahwa going green saja tidak cukup tanpa adanya keunggulan kompetitif untuk menang dari pesaing.

  1. Masalah transparansi

Semakin tertutupnya sebuah bisnis, akan semakin besar kemungkinannya untuk dijauhi oleh pelanggan. Transparasi akan membuat pelanggan mudah untuk mengikuti produk secara online dari konsepsi barang, pengadaan bahan, pembuatan produk, hingga pengiriman produk. Transparasi bisa dihadirkan dalam dua cara, yang pertama dengan sukarela dimana informasi diberikan langsung oleh perusahaan, dan yang kedua adalah tidak disengaja dimana informasi diberikan oleh kelompok pengawas konsumen.

  1. Akuisisi, retensi dan motivasi karyawan yang cerdik

Perusahaan perlu memikirkan tentang bagaimana meminimalkan turnover karyawan dan biaya perekrutan.

  1. Biaya penangguhan

Semakin lama bisnis dibutuhkan untuk bertindak akan semakin tinggi biaya perubahan dan semakin jauh tertinggal. Hal itu dapat menurunkan profitabilitas, inovasi dan pangsa pasar. Sehingga perusahaan harus menaruh perhatian terhadap biaya yang dikeluarkan untuk menyelesaikan sebuah isu.

Sumber : Scott, J. T. (2013). The Sustainable Business 2nd Edition. UK: Greenleaf Publishing Limited