Menghitung Estimasi Jadwal Proyek dengan menggunakan metode Critical Chain

Jadwal proyek merupakan bagian dari rencana proyek yang sangat penting yang harus disusun oleh manajer proyek Bersama dengan anggota proyeknya. Jadwal proyek biasanya disusun dari rangkaian aktifitas proyek yang diturunkan dari Work Breakdown Structure (WBS). Salah satu metode yang sering dipakai adalah metode jalur kritis atau Critical Path Method yang dicetuskan oleh Kelley & Walker (1959). Hanya saja manajer proyek sering menghadap kendala karena durasi dari rangkaian aktifitas proyek tersebut diestimasi dengan cara yang deterministik, dengan kata lain jika estimasi tersebut itu salah maka kesalahan tersebut akan menjadi risiko yang harus juga dikalkulasi oleh manajer proyek, terutama jika organisasi proyek harus berhadapan dengan sumber daya (manusia) yang terbatas atau sering disebut dengan Resource Contraints.

Deviasi atau kesalahan tersebut dapat diantisipasi dengan menggunakan metode critical chain yang dikembangkan oleh Goldratt di tahun 1997 yang mengadopsi Theory of Constraint atau TOC (Zhao et al, 2010). Intinya estimasi durasi 50% dari rangkaian aktifitas tersebut dibuat dengan kondisi yang paling memungkinkan (most likely), sedangkan sisanya sisipkan sebagai cadangan atau buffer. Ada 3 jenis buffer yang diketahui yaitu feeding buffer sebagai cadangan di aktifitas yang tidak ada di dalam jalur kritis, project buffer sebagai cadangan durasi yang diletakkan di akhir proyek dan resource buffer yaitu cadangan yang dibuat untuk SDM yang direncanakan aktifitas-aktifitas yang kritis.

Metode critical chain bermanfaat bagi manajer proyek dalam mengantisipasi risiko proyek terutama terkait dengan keberadaaan SDM yang mungkin tidak dibahas dengan detail dengan metode critical path. Walaupun keberadaan metode critical chain memberikan kontribusi positif terhadap pengelolaan proyek pasca proses perencanaan, tidak banyak manajer proyek yang memakai metode ini, kondisi ini diperburuk dengan tidak banyaknya project management software yang memiliki fitur critical chain, sehingga pembuatan jadwal proyek dengan menggunakan metode critical chain tidak terlalu banyak dipertimbangkan. Kalaupun ada, kondisinya lebih ke arah pengelolaan risiko dalam penyusunan jadwal proyek.

Oleh karena itu penting bagi manajer proyek untuk memahami bahwa tidak hanya bahwa SDM itu merupakan batasan (constraint), tapi juga bisa mengelola batasan tersebut dengan menggunakan metode critical chain untuk dapat mengelola proyek menjadi lebih efektif.

 

Referensi

Kelley Jr, J. E., & Walker, M. R. (1959). Critical-path planning and scheduling. In Papers presented at the December 1-3, 1959, eastern joint IRE-AIEE-ACM computer conference (pp. 160-173)

Zhao, Z. Y., You, W. Y., & Zuo, J. (2010). Application of Innovative Critical Chain Method for Project Planning and Control under Resource Constraints and Uncertainty. Journal of Construction Engineering and Management, 136(9), 1056–1060

Dr. Mohammad Ichsan, Dipl.-Ing., M.T