Jangan Overmonitor Tujuan Anda

Compiled by: Nugroho J. Setiadi, PhD

Orcid-ID: http://orcid.org/0000-0002-1864-0116

 

Memiliki tujuan adalah hal yang baik. Tapi tren pemantauan diri saat ini, baik melalui pelacak waktu seperti Toggl atau pelacak kebugaran seperti Fitbit, berarti kita terus mengevaluasi diri kita sendiri – penjualan yang kita buat, jam kerja kita, atau mil yang kita jalankan. Overmonitoring bisa melelahkan dan menyebabkan kita kehilangan apa yang sebenarnya penting. Hindari perangkap ini dengan mengambil pendekatan yang lebih manusiawi:

  • Menilai diri sendiri. Jika Anda terus-menerus mengukur apa yang Anda lakukan dan merasa tidak nyaman dengan hal-hal yang sebenarnya ingin Anda lakukan, inilah saatnya untuk melonggarkan.
  • Evaluasi kembali alasannya. Pikirkan apakah Anda memonitor kebiasaan karena mereka bekerja untuk Anda atau karena itulah yang Anda pikir harus Anda lakukan.
  • Mengecewakan orang. Jangan merasa terbebani oleh semua hal yang orang harapkan untuk Anda lakukan dan jadilah. Biarkan beberapa dari mereka pergi.
  • Beranilah. Berhentilah melihat harga diri Anda sebagai scorecard.

Diadaptasi dari  “The Perils of Overmonitoring Your Behavior and Goals,” by Elizabeth Grace Saunders

 

Sumber: Saunders, E. G. (2016). The Perils of Overmonitoring Your Behavior and Goals. Harvard Business Review.  From: https://hbr.org/2016/02/the-perils-of-overmonitoring-your-behavior-and-goals?cm_mmc=email-_-newsletter-_-management_tip-_-tip_date&referral=00203&utm_source=newsletter_management_tip&utm_medium=email&utm_campaign=tip_date&spMailingID=14193379&spUserID=Mzc5MDI3ODgzS0&spJobID=760771368&spReportId=NzYwNzcxMzY4S0.  Retrieved on April 11, 2016.

Nugroho J Setiadi, PhD