PEMETAAN SCOR MODEL LEVEL 3 PADA PT XYZ

PT XYZ adalah perusahaan yang berdiri sejak tahun 2011 dan berfokus dalam penjualan produk seperti mesin seal minuman, sendok garpu plastik, tusuk sate bambu, stick ice cream, coffee stirrer, tusuk gigi, dan sumpit kemasan yang terbuat dari bambu yang banyak digunakan dalam industri makanan.

Level 3 menyediakan perkiraan untuk pemetaan level 2 dengan menggambarkan langkah – langkah yang dilakukan untuk melaksanakan proses – proses di level 2 dimana urutan dari proses – proses yang dilakukan dapat mempengaruhi kinerja dari proses – proses tersebut dan keseluruhan supply chain (Supply Chain Council, 2012). Pada pemetaan level 3 pada sub-proses sD1 yaitu Deliver Stock Product, didapatkan elemen – elemen proses seperti penjadwalan pengiriman produk ke konsumen (sD1.1), pengambilan produk sesuai Customer Order (sD1.2), pemeriksaan ketersediaan mobil dan sopir (sD1.3), pemeriksaan produk siap kirim sesuai dengan invoice (sD1.4), dan pengiriman produk ke lokasi konsumen (sD1.5).

Pada sD1.1, diawali dengan perencanaan pengiriman produk ke konsumen yang berkaitan dengan pembagian tanggal pengiriman, sopir, dan unit mobil apa yang digunakan. Kemudian penjadwalan pengiriman produk ke konsumen tersebut diberikan kepada sopir yang bertugas dan kepala gudang agar kepala gudang juga dapat memonitor barang yang keluar dari gudang pada waktu – waktu tertentu. Setelah itu, produk yang berada pada area tertentu di gudang diambil (sD1.2) untuk dipindah pada area siap kirim (data Customer Order disesuaikan dengan jadwal pengiriman yang ada sebelum produk diambil). Pemeriksaan ketersediaan mobil dan sopir (sD1.3) dilakukan oleh kepala gudang dan disesuaikan dengan jadwal pengiriman. Jika mobil tersedia dan sopir hadir, maka dilakukan pemeriksaan terhadap jenis dan jumlah produk siap kirim sesuai dengan invoice dari bagian finance (sD1.4) untuk dipindah ke mobil (loading). Setelah itu, pengiriman poduk ke lokasi konsumen (sD1.5) dilakukan dan sopir menerima sisa pembayaran serta tanda terima dari konsumen. Saat ini, pengiriman produk ke konsumen dari bulan September 2016-September 2017 mengalami keterlambatan dari target selama 75 hari atau 43,60%. Hal ini mengindikasikan adanya faktor – faktor yang menghambat kinerja pengiriman produk oleh PT XYZ ke konsumennya. Di langkah berikutnya, digunakan diagram fishbone untuk mencari akar permasalahan dari besarnya keterlambatan waktu pengiriman produk ke konsumen.

Sumber: diolah peneliti berdasarkan wawancara dengan Direktur PT XYZ (2018)

Gambar Diagram Fishbone Permasalahan Deliver Stock Product (sD1) PT XYZ

Natasya Emanuella Chandra – 1701309835
Haryadi Sarjono – D1574