Gaya Kepemimpinan Steve Jobs

by: Bernadeth Frederika (2001608540); Devrita Azzura (2001604611); M. Gusnanda Ilham (2001563946)

Steven Paul Jobs dikenal sebagai pribadi yang keras dalam memimpin. Walaupun Ia sangat persuasif dan memiliki karisma yang tinggi, banyak orang berpendapat bahwa ia terlalu mudah berubah pikiran dan beremosi tinggi. Meskipun begitu, ide ide cemerlang yang Ia miliki patut kita apresiasi. Ia berhasil membuat perusahaan teknologi besar di bawah naungannya dan berhasil membuat software bagus yang akhirnya dibeli oleh Apple lalu membuat Ia dipekerjakan kembali di perusahaan yang dia bangun.

Steve Jobs dilahirkan di San Fransisco, 25 Februari 1955. Dia diadopsi oleh pasangan Paul dan Clara Jobs yang membesarkan dia dan mati-matian bekerja untuk menyekolahkan dia. Ayah kandungnya merupakan seorang professor ilmu politik bernama Abdul Fatah Jandali dan Ibu kandungnya merupakan terapis wicara bernama Joanne Schiebel. Kedua orangtua kandungnya bertemu saat menjadi mahasiswa di University of Wisconsin tetapi hubungan mereka tidak disetujui dan akhirnya Jobs dilepas untuk adopsi. Orang tua kandungnya kelak menikah dan memberi Jobs seorang adik perempuan bernama Mona Simpson.

Steve Jobs tinggal di Silicon Valley, yang merupakan daerah pusat dari dunia teknologi saat ini. Ayah angkatnya merupakan seorang mekanik elektro dan saat itu Silicon Valley dipenuhi oleh insinyur. Lingkungan inilah yang sangat mendukung keahliannya di bidang teknologi. Pada tahun 1972, Ia diterima di Reed College dan mempelajari kaligrafi disini. Yang Ia tidak ketahui adalah ternyata ilmu kaligrafinya sangat terpakai di Apple nantinya. Karena ia salah satu yang mempelopori hadirnya multiple typefaces atau berbagai jenis font yang kita lihat di komputer sekarang. Namun, setelah satu semester disana Ia dikeluarkan dari Reed College.

Pada tahun 1974, Steve Jobs dan Steve Wozniak mendatangi pertemuan komputer di California. Disaat inilah mereka berdua bekerja bersama di Atari Inc. Disaat ini juga ia mulai mencari jati dirinya dengan menjalani perjalanan spiritual ke India dan kembali ke Amerika menjadi seorang Budhist. Saat usianya beranjak 21 tahun, Ia dan Steve Wozniak mendirikan Apple Computer Co. di garasi milik keluarga Jobs. Mereka membuat komputer yang diberi nama Apple I. Setahun setelahnya pda 1977, Ia membuat Apple II yang sukses besar dan menarik para investor. Dengan kesuksesan Apple II, Apple berpengaruh besar di industri komputer yang masih sangat muda. Setelah mencatatkan Apple Computer di Bursa Efek ketenaran Jobs bertambah dan akhirnya Ia meluncurkan kembali Apple III meskipun tidak sesukses produk sebelumnya.

Seiring berkembangnya Apple Computer perusahaan tersebut membentuk kepemimpinan baru dengan adanya rapat pemegang saham. Akhirnya karena Jobs dianggap terlalu keras dalam memimpin, tahun 1985 John Sculley memecatnya dari Apple. Hal ini tidak membuat Jobs putus asa, ia kembali mendirikan perusahaan komputer NeXT yang sangat maju dalam hal teknologi. Tetapi perusahaan ini tidak terkenal, kecuali dalam lingkup sains.

Tahun 1996 Apple membeli NeXT dan Steve Jobs akhirnya kembali bekerja di perusahaan yang didirikannya. Hal-hal yang Ia kembangkan di NeXT kemudian diterapkan di komputer Apple yang nantinya menjadi landasan software yang dibentuk Apple hingga sekarang. Di tahun 1986 Jobs juga mendirikan studio animasi komputer Pixar. Pixar sangat berhasil dengan film film animasi terbaiknya seperti Finding Nemo dan Toy Story.

 Meskipun Ia dipecat dari Apple Computer tetapi semangat Steve Jobs tidak berubah dan akhirnya tetap menjalankan ide kreatifnya sampai kembali dipekerjakan di Apple. Hal ini perlu kita panuti dari Steve Jobs karena kita tidak boleh menyerah dalam menjalankan sesuatu.

 

Referensi:

https://widyabestari.wordpress.com/2013/12/15/resensi-buku-biografi-steve-jobs/  

Bernadeth Frederika (2001608540); Devrita Azzura (2001604611); M. Gusnanda Ilham (2001563946)
  1. gaya kepemimpinan steve jobs sangat cocok untuk dijadikan panutan dalam menjadi pemimpin, saya setuju dengan yang dituliskan artikel diatas.

  2. gaya kepemimpinan stevejobs sangat cocok untuk dijadikan panutan dalam menjadi pemimpin, saya setuju dengan yang dituliskan artikel diatas.

  3. Saya setuju dengan artikel diatas, karena seorang Pemimpin harus dapat mencontoh seorang Steve Jobs dimana dia sangat disegani oleh karyawannya, karena ia tidak menuntut tetapi ia mendorong karyawan hingga limit kemampuan orang tersebut sehingga orang tersebut dapat menemukan jati dirinya.

  4. artikel di atas sangat bagus karena kita dapat menjadikan panutan tetapi jangan sampai menirunya. kita harus bisa mempunyai gaya kepemimpinan denga ciri khas diri kita sendiri.

  5. gaya kepemimpinan steve jobs bisa menjadi panutan atau contoh yang baik untuk kita menjadi pemimpin yang baik .

  6. saya setuju dengan artikel diatas karena bisa menjadi pedoman kita untuk menjadi pemimpin yg baik

  7. Sebagai pemimpin ,sikap tidak menyerah dan terus menjadi seseorang yang kreatif memang penting . Dengan memiliki sikap tersebut ,organisasi akan terus berkembang dan menemukan hal-hal baru .

  8. steve jobs memang tokoh yang bisa terbilang sangat sukses dibidang teknologi yang ia kembangkan yaitu Apple. mulai usaha yang bener-bener dari awal sampai produknya bisa dikenal di seluruh dunia dan dipakai diseluruh dunia. pasti adanya perjalanan ang ia lalui dan patut diteladani dan di terapkan oleh para calon pebisnis supaya bisa menjadi steve jobs.

  9. steve jobs merupakan tokoh yang sangat sukses dengan produk applenya, oleh karena itu steve jobs pantas untuk kita jadikan sebagai panutan dan contoh untuk kita semua untuk mencapai sukses yang kita inginkan

  10. saya setuju dengan artikel di atas selain memotivasi pembaca nya juga menginspirasi pemabcanya

  11. Saya setuju dengan artikel di atas bahwa gaya kepemimpinan Steve Jobs memang pantas untuk di jadikan panutan. Tetapi kita juga harus berani untuk menentukan gaya kepemimpinan kita sendiri. Karena sejatinya setiap orang memiliki caranya sendiri.