Masih Perlukah Kepatuhan terhadap Sistem dalam Era Disruptif

Oleh: Dr. Ir. Harry Sutanto, MBA

“Apakah dalam era disruptif tetap diperlukan kepatuhan terhadap sistem”?

Pertanyaan tersebut diajukan oleh salah seorang mahasiswa cerdas di salah satu kelas, yang tentunya menarik untuk disimak dan menjadi suatu telaahan khusus, ditinjau dari berbagai perspektif dan dimensi.

Sistem merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari komponen, elemen atau entitas yang dihubungkan dan berinteraksi untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan.  Sebagai kesatuan bagian (unit) yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah, memiiki item-item penggerak agar sistem tersebut berjalan dengan lancer dan tertib.

Sedangkan era disrupsi (disruption era) dapat dimaknai sebagai suatu era dengan hampir ketiadaan sistem atau siklus kehidupan (life cycle) sistem yang semakin pendek.  Perubahan eksponensial (exponential change) yang menjadi karakteristik utama era disrupsi, melahirkan sistem yang semakin cepat using (obsolete) dan digantikan dengan sistem baru (new system) yang lebih sesuai dengan kebutuhan pada waktu tersebut.

Karena itu, apakah benar diperlukan kepatuhan terhadap suatu (bentuk) sistem, sementara sistem tersebut segera akan digantikan dengan sistem baru yang lebih sesuai?

Pendekatan untuk menjawab pertanyaan dan sekaligus pernyataan tersebut, perlu menggunakan pendekatan multidimensi.  Secara psikologis, diperlukan kesadaran dan kesiapan mental masyarakat atau bangsa bahwa era disrupsi sangat terkait dengan “ketidakpastian (uncertainty)” yang tinggi.  Dari perspektif kecerdasan dan kebiasaan belajar (learning habit) diperlukan tingkat pemahaman dan penyesuaian atas kondisi yang berubah cepat (fast change) secara terus menerus.  Namun, secara esensial, perlu disadari sepenuhnya bahwa era disrupsi bukan menghancurkan seluruh sistem pokok (main system) dan sendi kehidupan yang telah ada, namun lebih berupa peningkatan efisiensi dan sistematika penyelesaian tugas.

Kepatuhan terhadap sistem pokok, tetap dan akan tetap diperlukan dalam era disrupsi yang semakin berat (most disrupted era) sekalipun, karena berfungsi sebagai landasan dan penyatu kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.  Penyesuaian terhadap sistem yang berlaku, hanya akan “terbatas” pada proses bisnis (business process) dengan alasan (reasoning) meningatkan efisiensi tetapi tidak untuk membentuk suatu peradaban baru (new civilization) yang menghancurkan peradaban yang telah ada.

Terbukti, di negara-negara dengan tingkat kedewasaan dan kemapanan masyarakat yang tinggi, telah timbul kesadaran-kesadaran akan perlunya pelestarian nilai-nilai hakiki masyarakat, atau suatu sistem sosial (social system) lama yang telah mampu mempersatukan.   Disadari bahwa kepatuhan bersama atas sistem pokok (main system) akan menghasilkan masyarakat yang tertata dan saling menghormati hak dan kewajiban sesuai peran masing-masing.

Harry Sutanto
  1. Dalam era disruptif memang sistem yang berkembang sudahlah cepat dan instant, namun sistem yang membutuhkan waktu yang cukup lama pun tidak bisa di tinggalkan begitu saja karna proses yang di dapatkan lebih mempunyai pembelajaran yang sangat berharga.

  2. Mungkin sistem yang baru terasa lebih sesuai untuk beberapa orang ,namun kita tidak boleh meninggalkan sistem lama yang mempersatukan kita sebagai masyarakat . Banyak orang yang tidak merasakan adanya perubahan dalam hidup mereka ,untuk itu kita harus mampu mengingatkan 1 sama lain tentang sistem baik yang sebelumnya ada .

  3. adanya era disrupsi, bukan berarti kita meninggalkan sistem lama, dan menggantikannya dengan sistem baru, tetapi bagaimana kita bisa membuat sistem tersebut tetap bertahan dalam kehidupan kita. walaupun banyak perubahan yang terjadi, adanya sistem baru maupun sistem lama, kita dapat menyesuaikan diri, dan menjadikan sistem tersebut sebagai landasan untum mempersatukan kehidupan masyarakat, negara dan dunia

  4. Dalam era disruptif memang memungkinkan hilangnya system lama yang dikarenakan pesatnya teknologi. Maka dari itu, pilihan yang ada saat ini apakah kita akan tetap melanjutkan system yang ada namun melakukan berbagai inovasi di dalamnya, ataukah membuat system baru dengan menyesuaikan keadaan di era disruptif saat ini.

  5. “Apakah dalam era disruptif tetap diperlukan kepatuhan terhadap sistem”? menurut saya sistem yang baru itu belum tentu bagus dan terjamin dan seblaikya, sistem lama sudah terjamin bagus. tetapi bila kita stak di sistem lama dan tidak memperbaruhinya, maka susah untuk maju. bukan berarti kita menghilangkan sistem lama dan mengantikanya ke baru, malinkan mengembangkan sistem tersebut.

  6. Dalam era disruptif memang memungkinkan hilangnya system lama, bukan berarti kita meninggalkan sistem lama, dan menggantikannya dengan sistem baru, tetapi bagaimana kita bisa membuat sistem tersebut tetap bertahan dalam kehidupan kita.

  7. Era distruptif memang memiliki dampak positif dan dampak negatif bagi kehidupan kita. Namun kecepatan dalam kemajuaan teknologi tidak bisa kita hindari. Kita khususnya generasi muda harus dapat menyaring. setidaknya kita mengetahui hal apa yang tidak perlu kita terapkan dalam hidup kita tetapi jadikan saja sekedar wawasan yang baik. Mampu dalam menghadapi era disruptif kita menjadi orang yang berpikiran terbuka dan maju

  8. Dalam era disruptif memang sistem yang berkembang sangatlah pesat namun bukan berarti kitaa meninggalkan sistem begitu saja namun bagaimana kita untuk dapat mengembangkan sistem lama terhadap sistem baru agar tidak sistem ada yang ditinggalkan secara percuma

  9. Era disruptif diartikan sebagai masa di mana bermunculan banyak sekali inovasi – inovasi yang tidak terlihat, tidak disadari oleh organisasi mapan sehingga mengganggu jalannya aktivitas tatanan sistem lama atau bahkan menghancurkan sistem lama tersebut. Contohnya keberadaan apps-based transportation service macam Grab, Go-Jek, dan Uber. Memang terlihat sangat pesat di era disruptif tetapi bukan berarti kita melupakan sistem yang lama begitu saja.

  10. Dalam era disruptif memang memungkinkan hilangnya system lama, bukan berarti kita meninggalkan sistem lama, dan menggantikannya dengan sistem baru, tetapi bagaimana kita bisa membuat sistem tersebut tetap bertahan dalam kehidupan kita. dan seberapa beegunanya sistem tersebut untuk kita

  11. Era sekarang ini setiap saat pasti mengalami perubahan entah itu perubahan dalam sosial maupun pengetahuan. Karena era inilah kita diharapkan agar terus dapat beradaptasi dan terus berinovasi.