Leader Could Be a Rebel?

Oleh : Dr.Ir. Harry Sutanto, MBA

“Apakah seorang pemimpin dapat menjadi seorang pemberontak (rebel)”?

Pertanyaan tersebut diajukan oleh salah seorang mahasiswa yang cerdas di salah satu kelas dan tentunya menarik untuk disimak dan menjadi suatu telaahan khusus, ditinjau dari berbagai perspektif dan dimensi.

Pada dasarnya kepemimpinan merupakan suatu proses untuk memberikan inspirasi dan motivasi kepada seluruh jajaran di dalam tanggungjawabnya, agar bekerja dengan sebaik-baiknya untuk mencapai hasil yang diharapkan.  Karena itu, terdapat dua peran penting yang dimiliki oleh pemimpin yaitu a) menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya dan kelompoknya; dan b) menjaga hubungan yang efektif di antara dirinya dengan anggota kelompok maupun di antara anggota kelompoknya sehingga menghasilkan suatu kontribusi positif pada penyelesaian tugas.  John C. Maxwell (The 360 Degree Leader, 2005) mensyaratkan karakter kuat dan kredibilitas tinggi pada diri pemimpin untuk mampu melaksanakan peran kepemimpinannya.

Sementara pemberontak (rebel) secara umum dimaknai sebagai suatu penolakan atau pembangkangan terhadap otoritas, kemapanan maupun status-quo yang dinilai merugikan, menghambat aspirasi atau gerak maju dari kelompok, komunitas maupun masyarakat tempat pemberontak (rebel) tersebut berasal.   Tujuan gerakan pemberontakan tersebut adalah menuntut keadilan (justice) atas hal-hal yang diperjuangkannya.

Dalam perjalanan pengelolaan perusahaan, seringkali pemimpin perusahaan menemukan hal-hal yang menjadi hambatan (obstacles) dalam pencapaian tujuan, khususnya dalam era disruptif yang semakin berkembang dari waktu ke waktu.  Tuntutan dan kondisi bisnis semakin berkembang dinamis, yang menuntut suatu responsivitas tindakan segera yang dalam berbagai hal berpotensi bertentangan dengan rencana awal maupun kerangka pencapaian tujuan yang telah disepakati semula di antara top management dengan shareholders.

Karena itu, pertanyaan dan sekaligus pernyataan pokok di atas, dapat difahami dan diakseptasi sepanjang tindakan pemimpin sebagai pemberontak (rebel) tersebut dalam kerangka situasional dalam menghadapi tuntutan bisnis yang semakin dinamis.  Kebijakan dan tindakan situasional tersebut adalah untuk memanfaatkan momentum bisnis (business momentum) yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pencapaian tujuan perusahaan.

Tindakan pemimpin tersebut, sebagai refleksi “do the right things” tersebut tentunya harus dipertanggungjawabkan kepada seluruh stakeholders, untuk membuktikan bahwa tidak ada suatu benturan kepentingan (conflict of interest) yang melandasi kebijakan dan tindakan yang dilakukan.  Dan bahkan dalam perspektif yang lebih luas, kebijakan yang mungkin semula dipandang menyimpang tersebut, akan dapat menjadi suatu panduan kepemimpinan selanjutnya dalam menghadapi ketidakpastian bisnis (business uncertainty) yang semakin tajam dari waktu ke waktu.

Harry Sutanto
  1. Pemimpin dan pemberontak merupakan dua kata yang tidak akan bisa disatukan karna, pemimpin adalah pembuat kebijakan dan pemberontak adalah mereka para masyarakat yang tidak suka dengan kebijakan tersebut dengan alasan apapun yang dianggap mereka tidak adil, tidak menguntungkan, bahkan meresahkan.

  2. Pemimpin adalah seseorang yang memiliki pengaruh sehingga orang-orang akan mengikutinya . Jika pemimpin itu tidak baik ,tentu dia menjadikan anggota-anggota nya tidak baik juga . Banyak orang yang mengatasnamakan “kebenaran” dalam melakukan aksi mereka . Untuk itu ,kita harus bisa menganalisa mana pemimpin yang baik dan akan membuat kita berhasil ,dan mana pemimpin yang tidak baik dan membuat kita gagal dalam segala hal .

  3. menjadi seorang pemimpin, harus mampu menjadi panutan bagi bawahannya. dalam konteks ini bukan berarti menjadi seorang pemimpin yang tidak dapat dipegang perbuatan dan tidakannya, tetapi menjadi teladan dan mampu menginspirasi bawahannya. jadi, seroang pemimpin tidak hanya bercuap-cuap saja, tetapi mampu merealisasikannya, sehingga bawahannya dapat melihat adanya kerja nyata, bukan hanya perkataan saja tanpa ada aksi

  4. "Apakah seorang pemimpin dapat menjadi seorang pemberontak (rebel)?" menurut saya tergantung sikon. karena sudah terbukti sekarang saja tidak banyak pemimpin menjadi pemberontak. saya kurang paham tentang hal tapi, tapi menurut saya pasti ad pemimpin seperti itu tapi tidak banyak.

  5. menurut saya , setiap pemimpin pasti melakukan yang terbaik buat perusahaan maupun para karyawan dan bawahannya . seorang pemimpin yang menadi pemberontak mungkin ada, tetapi menurut saya rata-rata pemimpin pasti melakukan semua tugasnya dengan baik dan menjadi contoh yang baik karena untuk menjadi seorang pemimpin itu melauii proses yang panjang tidak mungkin seseorang bisa dengan gampang nya langsung menjadi pemimpin tanpa melewati proses apapun .

  6. Seorang pemimpin harus berani mengambil resiko apapun keputusannya sekalipun buruk. Keadaan yang dinamis mendorong pemimpin untuk selalu berpikir dan bertindak secara cepat namun efisien. Seorang pemimpin menjadi pemberontak ketika situasi yang menekannya karena terpaksa. Namun pastinya apa yang diputuskan telah dipikirkan secara matang agar hasilnyapun efisien.

  7. Seorang pemimpin yang baik harus mampu menjadi panutan dan sandaran untuk karyawan atau bawahannya. Disaat situasi mulai tidak kondusif seorang pemimpin harus mampu mengambil tindakan ( rebel ) agar masalah dapat terselesaikan.

  8. Pemimpin adalah seseorang yang memegang teguh pandangannya demi kesuksesan perusahaan maka dari itu seorang pemimpin juga mempunyai pengaruh tinggi dalam perusahaan sehingga para karyawan akan mengikutinya karena sistem kerja karyawan adalah cerminan dari sistem kerja sang pemimpin. dengan memiliki semua yang telah saya sebut tadi, bukan berarti seorang pemimpin dapat menjadi seorang pemberontak, itu adalah hal yang jauh berbeda menurut saya. pemberontak tidak berpikir sejauh seorang pemimpin berpikir.

  9. seseorang yang menggunakan kemampuannya, sikapnya, nalurinya, sehingga orang lain yang dipimpinnya dapat saling bekerja sama untuk mencapai tujuan. Sedangkan Pemberontak berarti orang yang melawan atau menentang kekuasaan yang sah atau pendurhaka. Jadi menurut saya seorang pemimpin pasti akan memimpin dengan baik, seorang pemimpin mungkin bisa jadi pemberontak apabila dia sudah tidak dihargai lagi oleh tim nya atau mungkin dalam keadaan mendesak atau karna situasi yang memaksanya

  10. pemimpin harus mampu menjadi tonggak dimana karyawannya bernaung dan menjadi panutan untuk bawahannya. disaat kondisi tidak kondusif maka pemimpin diuji untuk bagaimana cara mengatasi dengan cara sendiri

  11. Menurut saya tergantung bagaimana seorang pemimpin mengatur perusahaanya dan bawahanya.Apabila pemimpin pemimpin tersebut dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan dapat membawa atau mengatur timnya sepertinya pemimpin tersebut tidak bisa dikatakan sebagai pemeberonta atau rebel tetapi apabila pemimpi tersebut melakukan sebaliknya seperti tidak mau bekerja sama dan lebih mementingkan diri sendiri daripada tim atau perusahaan maka pemimpin tersebut dapat dikatakan sebagai pemberontak