Perhitungan Data Aktual Metrik Level 1 PT. Yuansa Abadi Lestari (Bagian 1)

Oleh:  Meiryta Yuliani & Haryadi Sarjono

Perhitungan data aktual metrik level 1 pada atribut kinerja SCOR Model PT. Yuansa Abadi Lestari (Perusahaan swasta yang memproduksi plastic, terletak di daerah Bogor)

  1. POF ( Perfect Order Fullfillment ) : presentase pesanan yang memenuhi kinerja pengiriman dengan dokumentasi yang utuh dan akurat dan tanpa kerusakan pengiriman.

Suatu pesanan adalah sempurna jika setiap item dalam pesanan adalah sempurna dalam hal kuantitas, kualitas maupun ketepatan waktu beserta dokumentasinya.

Pesanan total adalah jumlah keseluruhan dari total pemesanan yang seharusnya konsumen pesan kepada pihak perusahaan.

(Jumlah pesanan sempurna) x 100 %

Jumlah Pesanan total

5634.475 kg X 100% = 68.08 %

8276.38 kg

Tabel 1 Pengiriman Produk dan Pesanan Total

Jumlah pesanan plastik yang dikirim PT. Yuansa Abadi Lestari Jumlah pesanan total PT.TMMIN
5634.475 kg 8276.38 kg

Sumber: Data perusahaan (2015)

  1. OFCT (Order Fullfillment Cycle Time ) : waktu siklus aktual rata-rata yang secara konsisten diterima untuk memenuhi pesanan konsumen.

Waktu Siklus Pemenuhan Pesanan = Waktu Siklus Sumber + Waktu Siklus Buat + Waktu Siklus Kirim.

Tabel 2 Order Fulfillment Cycle Time

No. Waktu Jumlah hari
1. Waktu Siklus Sumber 2
2. Waktu Siklus Buat 2
3. Waktu Siklus Kirim 1
Order Fulfillment Cycle Time 5 hari

Sumber: Diolah peneliti (2015)

Waktu siklus aktual rata – rata yang diterima untuk memenuhi pesanan konsumen awal = 9 hari kerja , sedangkan untuk pemenuhan pesanan konsumen regular contoh PT. TMMIN = 5 hari kerja

Konsumen awal : konsumen yang baru pertama kali melakukan order sehingga dibutuhkan waktu tunggu pemesanan selama 9 hari kerja.

Konsumen regular : konsumen yang sudah melakukan pemesanan minimal 1 tahun/ kontrak dianggap sebagai konsumen regular, waktu siklus aktual umtuk konsumen regular selama 5 hari kerja.

  1. USFC ( Upside Supply Chain Flexibility ) : jumlah hari yang dibutuhkan untuk mencapai peningkatan tak terencana secara berkelanjutan sebanyak 20% dari jumlah produk yang dikirim. (Not available)
  2. USCA ( Upside Supply Chain Adaptability ) : peningkatan maksimal persentase jumlah produk yang dikirim secara berkelanjutan yang dapat dicapai dalam 30 (Not Available) 

Daftar Pustaka

Georgise, F. B., Thoben, K. D., & Seifert, M. (2013). Implementing the SCOR Model Best Practices for Supply Chain Improvement in Developing Countries. International Journal of Service, Science and Technology vol 6, no. 4, 1.

Hidayat, S., & Astrellita, S. A. (2012). Using Supply Chain Operation Reference Model and Failure Mode Effect Analysis to Measure Delivery Performance of a Distribution System (Case Study : Lotte Mart Indonesia). Jurnal Al-azhar Indonesia Seri Sains dan Teknologi, Vol. 1, No. 4.

Moazzam, M., Garnevska, E., & Marr, N. E. (2012). Benchmarking Agri-food Supply Chain Networks: A Conceptual Framework. Benchmarking Agri-food Supply Chain Networks: A Conceptual Framework, 1.

Paul , J. (2014). Transformasi Rantai Suplai dengan model SCOR. In J. Paul, Transformasi Rantai Suplai dengan Model SCOR. Jakarta: PPM. Manajemen.

Pratiwi, A., & Sarjono, H. (2014). Proposed Improvement of Performance Calculation of Supply Chain Management. Applied Mathematical Sciences, Vol. 8.

Salazar, F., Caro, M., & Cavazos, J. (2012). Final Review of the Application of the SCOR Model for Biodiesel Castor-Colombia Case. Final Review of the Application of the SCOR Model for Biodiesel Castor-Colombia Case, 1.