360 Degree dan Virtual Reality – Masa Depan dari Iklan Video?

Oleh: Priscilla Natasha (Student of International Marketing)

#imerssaid

#internationalmarketingbinus

#marketingisntallaboutselling

 

Dalam beberapa dekade terakhir, ada banyak kemajuan evolusioner dalam media, seperti HD, surround sound Dolby, dan 3D. Ketika teknologi video seperti 360  dan virtual reality menjadi mainstream, pertanyaannya adalah apakah mereka dapat digunakan untuk menyukseskan kampanye pemasaran perusahaan secara global?

Dalam sebuah riset yang dilakukan oleh Google pada sebuah iklan yang menggunakan fitur 360 di Youtube, penemuan mereka mengungkapkan bahwa iklan 360 dikalahkan oleh iklan standar pada rasio seberapa lama ditayangkan  di seluruh desktop dan seluler. Sehingga dapat disimpulkan bahwa audiens tidak selalu berminat untuk berinteraksi dengan video 360 jika mereka sedang menonton video standar.

Namun, Iklan video 360 terbukti memiliki rasio retensi yang lebih rendah daripada iklan standar dan klik-tayang yang lebih tinggi, yang berarti bahwa audiens lebih tertarik untuk melihat versi lengkap video tersebut. Sehingga, untuk promo video yang lebih panjang, versi 360 dari iklan tersebut akan bekerja dengan sangat baik. Penonton bahkan tidak perlu menyaksikan secara penuh untuk mengetahui bahwa mereka menginginkan lebih banyak. Selain itu, rasio interaksi mengukur seberapa sering pemirsa menjelajahi fungsi 360 dengan memiringkan atau menggulir, lebih tinggi daripada rasio lihat-tayang untuk iklan 360 detik ke-60. Ini berarti bahwa iklan 360 mendorong interaksi bahkan jika orang tidak menonton 30 detik atau lebih.  Ditambah lagi, 360 video mendorong pemirsa untuk berbagi, berlangganan, dan melihat video lainnya Secara total menurut Google, iklan 360 mendorong 41% lebih banyak perolehan tindakan dibandingkan dengan iklan standar. Hal ini juga mendorong lebih banyak keterlibatan dengan saluran YouTube daripada iklan standar.  Seperti halnya bagi Virtual Reality, dimana dulunya dilihat sebagai barang fiksi ilmiah, namun sekarang telah menjadi sebuah tren digital. VR mengambil pengalaman video 360 dan membawanya lebih maju.. Dengan menggunakan alat VR, gambar akan diubah menjadi tiga dimensi, sehingga menambah perasaan imersif. Di atas itu, audio yang mendukang juga dapat terasa seperti suara yang datangnya dari semua arah, layaknya di dunia nyata.

VR juga memungkinkan audiens menjadi peserta aktif; mereka bisa melihat ke mana pun mereka mau. Jadi, daripada menceritakan frame demi frame, pembuat film VR hanya perlu membangun seluruh dunia. Ini membuat video VR dan video 360 derajat menjadi alat yang sangat kuat untuk menciptakan empati. Ketika pemirsa merasa seperti mereka ada di sana, pesan iklan menjadi lebih berdampak.

Di YouTube, perusahaan yang ingin menggunakan VR  untuk menciptakan pengalaman bagi konsumennya, dapat melakukannya pada semua kategori. Seperti yang dilakukan The New York Times yang menempatkan pemirsa pada posisi anak-anak terlantar di seluruh dunia. Pengalaman secara virtual ini memungkinkan fashionista untuk mendapatkan kursi baris depan di pertunjukan catwalk terbaru dari Chanel, Gucci, dan Dior. Seniman juga dapat melakukan pekerjaan yang menakjubkan dengan melukis dalam ruang 3-D. Bagi perusahaan yang masih ragu dalam mengkooperasikan VR dalam pemasarannya, menurut sebuah penelitian dari Ericsson ConsumerLab, belanja adalah alasan utama pengguna smartphone di seluruh dunia tertarik dengan VR, dikarenakan mereka dapat “melihat item dalam ukuran dan bentuk nyata saat berbelanja online” menurut pendapat 64% responden. Ini tidak hanya berlaku untuk merek ritel. Perusahaan seperti Cadillac juga sudah menggunakan VR untuk membuat dealer virtual.

Dengan perkembangan era digital yang sangat pesat, diperlukan langkah proaktif dari perusahaan-perusahaan yang ingin bersaing secara kompetitif dan global untuk memasarkan produknya. Iklan video 360 dan VR dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan dan juga konsumen dengan memberikan pengalaman yang jauh lebih interaktif dibandingkan iklan standar yang masih menjadi pilihan utama saat ini.

 

#marketingisntallaboutselling

#imarkethink

 

Baca juga :

https://www.adweek.com/creativity/disney-puts-consumers-on-stage-in-new-360-video-ad-for-aladdin-on-broadway/

https://www.thinkwithgoogle.com/advertising-channels/video/360-video-advertising/

https://www.thinkwithgoogle.com/marketing-resources/virtual-reality-advertising/