SEKILAS MENGENAL KARAKTER GENERASI Z DAN ALFA YANG BERIMPLIKASI PADA PEMASARAN PRODUK

Oleh: Freddy Simbolon, SE, MM (Faculty Member of International Marketing Program)

Saat ini perkembangan generasi ke generasi bisa dikelompokkan berdasarkan kebiasaan dan keberadaan teknologi saat generasi tersebut dilahirkan. Generasi Z adalah generasi setelah millenials yang lahir antara tahun 1995-2010. Sementara generasi Alfa lahir di antara tahun 2011 hingga 2025 memiliki karakter yang berbeda dari generasi terdahulu, Z. Kedua generasi yang berbeda dalam memanfaatkan teknologi untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka dapat memberikan dampak pada pemasaran produk yang berbeda pula.

Generasi Z memanfaatkan media sosial untuk saling berinteraksi menelusuri brand tertentu secara detail yang sedang menjadi incaran sebelum generasi ini memutuskan untuk mempercayai brand tersebut dan membeli produknya. Bagi Gen Z, influencer lebih dari sekadar penghibur siang hari. Sangat umum bagi Gen Zers untuk beralih ke YouTube atau instagram ketika mereka ingin mempelajari sesuatu yang relevan dengan pengalaman pribadi mereka. Strategi pemasaran yang tepat untuk generasi ini adalah memberikan lebih banyak bukti pada value produk secara konten dan berformat audio visual menarik yang harus disampaikan oleh figur-figur social media influencer yang otentik. Salah satu contoh brand yang mampu memanfaatkan media sosial adalah retailer clothing dengan merek Supreme. Dengan menggunakan Snapchat, berbagai produk-produk limited edition bisa dipromosikan secara menarik sehingga mampu meningkatkan penjualan.

Usia generasi Alfa memang terbilang belum sepotensial generasi Z dalam hal konsumsi dan belanja untuk saat ini namun generasi alfa bila digarap dengan baik akan menjadi segmen yang menarik. Generasi alfa terlihat berbeda dengan generasi Z yang mana generasi Z cenderung melihat orang-orang berpengaruh sebagai trendsetter atau influencer mereka yang dapat saling berbagi informasi ssementara generasi Alfa justru cenderung tidak mau berbagi kecuali pada orang terdekat mereka. Pengalaman konsumen generasi Alpha harus terintegrasi, dengan pengalaman online yang dipersonalisasi. Ini akan memberikan peluang baru bagi pemasar. membutuhkan konten sederhana yang berkaitan dengan kedekatan emosional mereka yang akan membantu dalam mengembangkan kesetiaan konsumen di usia muda. Salah satu contoh seperti PNC Bank telah bermitra dengan acara TV Sesame Street di AS untuk menghasilkan konten emosional yang menarik untuk mengembangkan tanggung jawab keuangan dan keterampilan seperti menghitung dan membaca.

Dengan menyadari setiap perbedaan generasi, pemasar dapat semakin mengenal pola pikir dan bahkan paradigma hidup yang membantu pemasar mengadaptasikan sekumpulan nilai tawaran yang kompetitif kepada pasar sasaran.

(Berbagai Sumber).