CONSUMER BEHAVIOR OF TOURIST IN THAILAND

Oleh: Fauzan Abi (Student of International Marketing)

Consumer behavior atau perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.

Terdapat beberapa faktor – faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen. Di antaranya faktor sosial, faktor personal, faktor psikologi dan faktor kebudayaan.

Untuk tourism, faktor yang diperhatikan adalah faktor personal. Kenapa faktor personal? Karena dalam faktor tersebut terdapat gaya hidup. Gaya hidup merupakan Pola kehidupan seseorang yang diekspresikan dalam aktivitas, ketertarikan, dan opini orang tersebut. Orang-orang yang datang dari kebudayaan, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama mungkin saja mempunyai gaya hidup yang berbeda.

Dalam study tour saya di Bangkok, saya menyadari dan mengalami sendiri behavior saya sebagai costumer dan keputusan pembelian yang saya ambil berdasarkan harga yang paling murah. Seperti contohnya saat saya membeli minum disebuah Mini Market ataupun Seven Eleven terdapat brand nestle yang dihargai sebesar 10 – 15 baht dan brand Thailand Drinking Water yang hanya dihargai sebesar 5 – 7 baht. Otomatis saya lebih memilih yang lebih murah? Kenapa? Karena sesuai dengan budget yang saya bawa untuk survive sampai kembali ke Jakarta alias hemat dan tidak boros.

Budget yang dibawa setiap orang pun berbeda – beda. Karena budget ini merupakan sesuatu yang menunjukan adanya perbedaan kelas sosial antar manusia walaupun disini semua sama yaitu sebagai pelajar dan tourist Serta karena opini diri saya sendiri yang mengatakan bahwa semua air mineral itu sama, dari yang mahal sampai yang murah sekalipun rasanya tidak berbeda.

Kelas sosial adalah pengelompokkan individu berdasarkan kesamaan nilai, minat, dan perilaku. Kelompok sosial tidak hanya ditentukan oleh satu faktor saja misalnya pendapatan, tetapi ditentukan juga oleh pekerjaan, pendidikan, kekayaan, dan lainnya. Hal ini ditunjukan dari ditukarkanya nilai rupiah ke baht yang berbeda – beda. Dari beberapa teman saya sendiri, ada yang membawa 12.000 baht, 6000 baht, 5000, baht, 3000 baht.

Kesimpulanya jangan mudah terpengaruh keinginan sesaat, telitilah sebeum membeli, apakah barang yang akan kita beli itu termasuk kebutuhan atau keinginan dan apakan bermanfaat untuk kita. Selain itu kurangi pembelian barang yang kurang perlu untuk mengurangi pengeluaran dan mencegah kita menjadi konsumen yang konsumtif.