Belanja di Bangkok

Oleh: Sara Tanya Mirah (Student of International Marketing)

Menurut saya, Bangkok adalah pusat perbelanjaan yang sangat terjangkau baik dari segi pakaian, makanan, minuman kemasan, buah-buahan dan masih banyak lainnya. Selama saya berada di Bangkok, saya melihat bahwa sebenarnya trend market di Bangkok tidaklah jauh berbeda dengan trend market di Indonesia.

Tapi tidak bisa dipungkiri bahwa memang ada perbedaan yang mencolok antara trend market kedua negara ini. Saat diberikan waktu free time oleh dosen, saya bersama dengan beberapa teman saya mengunjungi pusat perbelanjaan di Bangkok yang letaknya tidak terlalu jauh dari hostel kami, yaitu Platinum Mall.

Dilihat dari luar, bentuk bangunannya mirip dengan ITC Mangga Dua Mall yang berada di Indonesia. Tetapi saat memasuki Platinum Mall ini, keadaannya sangat berbeda. Penempatan toko sangat tertata rapih dan aura dalam mall ini akan membuat pengunjung merasa nyaman. Walaupun crowded, namun pengunjung tidak merasakan kepanasan dan risih saat berada di dalam mall ini. Harga yang ditawarkan oleh penjual toko juga sangat beragam, mulai dari 200 BAHT hingga 800 BAHT. Walaupun harga termasuk murah, namun kualitas dari produk yang ditawarkan tidak membuat pembeli merasa kecewa.

Hal lain yang saya perhatikan, trend di Bangkok sangat up-to-date, mengikuti trend yang sedang terjadi di kalangan remaja maupun orang tua. Mulai dari pakaian, makanan, minuman, sampai dengan tempat untuk hangout. Selain ke Platinum Mall, saya juga pergi ke Khaosan Road, yang lokasinya cukup jauh dari kostel saya sehingga saya harus menaiki tuktuk (kendaraan umum di Bangkok yang tidak jauh berbeda dengan bajaj). Untuk pergi ke Khaosan Road, saya harus menempuh waktu 30 menit dan saya diminta untuk membayar 350 BAHT yang setara dengan Rp 143,000. Sempat beradu mulut untuk menurunkan harga, akhirnya saya diminta unuk membayar 180 BAHT yang setara dengan Rp 74,000.

Sesampainya di Khaosan Road, situasi disana mirip sekali dengan situasi di Kuta, Bali. Banyak orang berjualan di pinggir jalan maupun di toko, dan banyak bar ataupun café. Saat disana, situasi cukup ramai. Rata-rata orang yang berkunjung bukan dari dalam negeri melainkan pendatang dari negara lain. Saya dan teman-teman sempat mencobai salah satu bar disana yaitu The One Bar. Harga yang dipatok cukup terjangkau, yaitu makanan seharga 160 BAHT (Rp 65,000) dan minuman berupa air mineral seharga 19 BAHT (Rp 8,000). Untuk minuman alkohol dan sejenisnya, harga yang dipatok adalah mulai 160 BAHT (per satu gelas) dan 60 BAHT (per satu shot). Kondisi bar sama seperti bar-bar yang ada di kawasan Jakarta maupun Bali.

Setelah selesai makan dan hangout di bar tersebut, saya dan teman-teman memutuskan untuk ke Night Market di Pratunam Mall (lokasi persis dekat dengan Platinum Mall). Barang-barang yang dijual berbeda dengan yang ada di Platinum Mall tetapi harga yang dipatok sama. Produk yang dijual kebanyakan baju wanita, baju pria, baju tidur baik untuk wanita atau pria, case untuk handphone , lampu tidur, make up (kualitas premium), dan oleh-oleh berupa hiasan khas Thailand, gantungan kunci dengan custom nama, dan masik banyak lainnya. Di sana saya sempat belanja baju tidur 6 pcs dengan harga 700 BAHT. Mungkin termasuk mahal, tapi dengan harga sebesar itu saya mendapatkan baju dan celana tidur dengan bahan yang super ‘adem’ untuk digunakan selama tidur dan selama di rumah.

Setelah puas berbelanja pakaian, tas, dan pernak-pernik, keesokan hari nya saya berbelanja makanan untuk dijadikan oleh-oleh. Jajanan yang ditawarkan berbagai macam, mulai dari keripik, permen, minuman bubuk, dan masih banyak lainnya. Karena waktu yang diberikan untuk berbelanja oleh-oleh sangat singkat, saya hanya sempat berbelanja di satu tempat yang berada di MBK (Mall di Bangkok). Menurut saya, harga yang dipatok cukup mahal. Saya membeli 5 jenis makanan dan saya harus merogok kocek sampai 1,500 BAHT. Karena menurut saya itu cukup mahal, akhirnya saya memutuskan untuk membeli beberapa oleh-oleh di 7-11 yaitu berupa Lays, minuman kaleng, permen dan oleh-oleh lainnya.

Overall, saya sangat suka dengan lingkungan market yang ada di Bangkok. Bukan hanya lingkungan market disana, saya juga suka sekali dengan makanan serta minuman yang ada disana dan lingkungan kotanya. Saya sangat berterima kasih kepada Binus karena sudah memberikan kesempatan bagi mahasiswa nya untuk mempelajari budaya di negara lain.