Melihat perkembangan gaya mode jalanan atau yang lebih dikenal dengan sebutan streetwear (Glitzmedia, 2018), pada saat ini di situasi dunia global ialah sering terjadinya sebuah antrian yang dilakukan oleh para pemuda di seluruh dunia untuk mendapatkan sebuah produk yang dapat dikatakan produk terbaru dari salah satu streetwear brand ternama.

Antrian serupa pun terjadi di sepanjang jalan Soho, London, yaitu terlihatnya 300 pria muda mengantri untuk mendapatkan beberapa produk yang baru saja di rilis oleh streetwear brand ternama asal New York, Amerika, yaitu Supreme (Vice, 2018). Ternyata tren tersebut merupakan dampak dari fenomena bernama hypebeast, yaitu sebutan untuk para pengguna streetwear yang sedang tren saat diluncurkannya produk dari streetwear brand tersebut (Tirto id, 2018).

Awal mula streetwear lahir ialah berasal dari komunitas skate, surf, dan hip-hop di East dan West Coast Amerika sekitar tahun 1980 hingga 1990-an, pada saat itu streetwear sebagai tanda bahwa bagi mereka para pengguna produknya terlibat dalam suatu gerakan yang berada di luar industri fashion (Vice, 2018). Gerakan tersebut merupakan protes dari para kaum pekerja pada saat itu, karena mahalnya biaya untuk mereka agar bisa tampil stylish, oleh sebab itu streetwear menjadi solusi agar mereka tampil stylish dengan harga yang terjangkau (Glitzmedia, 2018).

Adapun saat ini, dengan melihat perkembangan tren streetwear pada masyarakat di seluruh dunia sepanjang tahun 2017 dapat dikatakan mengalami perkembangan. Perkembangan tersebut dapat dilihat dari meningkatnya kepopuleran popularitas kata kunci streetwear dari jumlah data penelusuran sepanjang tahun 2017 yang telah ditelusuri oleh masyarakat di seluruh dunia melalui situs pencarian Google. Data yang diperoleh adalah data yang berdasarkan total rata-rata data penelusuran kata kunci streetwear untuk waktu dan geografi yang telah ditentukan melalui situs website bernama Google Trends. Adapun dari total rata-rata data penelusuran kata kunci tersebut pun di bagi berdasarkan skala penilaian nilai 0 hingga 100 yang merupakan tingkat suatu popularitas dari data penelusuran kata kunci tersebut (Google Trends, 2018).

Selanjutnya jika melihat data google trend , dijelaskan bahwa pada bulan Januari hingga bulan Desember yang mencapai total rata-rata data penelusuran sebesar 60,8 hingga 86,8 data penelusuran kata kunci streetwear yang ditelusuri oleh masyarakat di seluruh dunia. Hal tersebut dapat menghasilkan persentase kenaikan 42 persen, dapat dikatakan bahwa streetwear mengalami tren kenaikan, yang artinya meningkatnya daya tarik masyarakat di seluruh dunia sepanjang tahun 2017 terhadap tren streetwear.

Berdasarkan data grafik tren streetwear juga menyatakan, selain meningkatkan daya tarik masyarakat di seluruh dunia kini streetwear telah identik  dengan gaya anak muda (Esquire,2018), dan menjadi sebuah dasar merambahnya suatu kasta luxury brand untuk menggandeng streetwear brand dan telah menjadi tren baru terhadap industri fashion. Hal tersebut pertama kali dilakukan oleh suatu kasta luxury brand asal Paris yaitu Louis Vuitton (LV) yang berkolaborasi dengan salah satu streetwear brand yaitu Supreme, yang menuai kesuksesan pasca memamerkan produk kolaborasi mereka dalam peragaan busana Louis Vuitton Autumn/Winter 2017 (Marketeers, 2018).

 

Referensi:

(2017, Oktober 23). Retrieved Mei 18, 2018. “Kisah Balik Sejarah Kehadiran Streetwear yang Kian Melejit”. From Glitzmedia : https://glitzmedia.co/post/leisure/journal/kilas-balik-sejarah-kehadiran-streetwear-yang-kian-melejit?page=1

(2018, Mei 18). Retrieved Mei 18, 2018. “Streetwear”. From Google Trends : https://trends.google.com/trends/explore?cat=18&date=2017-01-01%202017- 12-31&q=streetwear&hl=en-US

Bella. (2017, Juli 10). Retrieved Mei 18, 2018. “Menilik Kesuksesan Kolaborasi Louis VuittonBersama Supreme”. From Marketeers : http://marketeers.com/menilik-kesuksesan-kolaborasi-louis-vuitton-bersama-supreme

Clifton. (2016, Juli 19). Retrieved Mei 18, 2018. “Why Are So Many People Obsessed withSupreme?”. From Vice : https://www.vice.com/en_us/article/5gq393/supreme-and-the-psychology-of-brand-devotion

Dhani. (2017, Agustus 20). Retrieved Mei 18, 2018. “Bagaimana Streetwear menjadi Barang Mewah”. From Tirto ID : https://tirto.id/bagaimana- streetwear-menjadi-barang-mewah-cuSJ

Ferdian. (2017, Agustus 21). Retrieved Mei 18, 2018. “Mengapa Banyak Label Streetwear Semakin Mahal Harganya?”. From Esquire : http://www.esquire.co.id/article/2017/8/4764-Mengapa-Banyak-Label- Streetwear-Semakin-Mahal-Harganya