Tolak Angin adalah produk obat herbal yang berasal dari Indonesia. Obat herbal ini dapat bermanfaat untuk meredakan masuk angin, badan terasa dingin, perut mual dan tenggorokan kering. Tolak Angin yang memiliki kemasan berwarna kuning dan berbentuk cair ini, diproduksi oleh PT Indurstri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk. yang pada awalnya merupakan industri rumahan yang kemudian berkembang secara perlahan menjadi sebuah perusahaan yang besar dan terkenal hingga saat ini.

 

Tolak Angin sebagai obat herbal terstandar dan diproduksi di pabrik berstandar GMP (Good Manufacturing Process) diresepkan untuk pertama kali pada tahun 1930 dan mulai diproduksi dalam skala pabrik pada tahun 1951. Tolak Angin dinyatakan aman dikonsumsi dalam jangka panjang, sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Dengan menggunakan tagline “Orang Pintar Minumnya Tolak Angin” sebagai posisioning utamanya yang mengubah persepsi masyarakat luas, yang sebelumnya mempersepsikan jamu itu hanya dikonsumsi oleh masyarakat tradisonal, sehingga Tolak Angin menjadi jamu itu layak dan baik dikonsumsi oleh orang modern serta praktis, aman, terjangkau.

 

Kini, Tolak Angin adalah market leader dalam kategori produk jamu yang terus berusaha direbut posisinya dari para pesaingnya. Siapa sangka Tolak Angin yang merupakan produk berkualitas ini dan produk andalan perusahaan Sido Muncul telah memasuki pasar global. Produk ini telah menembus pasar ASEAN, Eropa, Amerika, Timur Tengah, dan Afrika.

 

Dalam pencapaiannya untuk menembus pasar internasional, ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan, pasalnya respon pasar jamu masih sangat negatif baik di Indonesia dan International. Akan tetapi, dengan semangat tidak pantang menyerah dan juga berkat kerja keras tim di Sido Muncul, jamu Tolak Angin menjadi idola di dalam dan luar negeri, dan langkah Sido Muncul itu kemudian banyak diikuti oleh industri farmasi Indonesia pada era 1990.

 

 

Membentuk suatu strategi tidaklah mudah, menurut Irwan Hidayat yang merupakan pemilik perusahaan Sido Muncul ini, mengatakan bahwa “Jika rasanya enak dan cara mengolahnya benar, secara logika pasti laku. Ketika menemukan jamu itu dan waktunya tepat pasti jamu dapat menjadi produk luar biasa seperti produk Tolak Angin. Pada Tahun 90-an mana ada yang mau buat produk jamu masuk angin. Sekarang pabrik farmasi banyak yang membuatnya.” Beliau menyimpulkan bahwa peningkatan kualitas dan produk yang diciptakan harus benar-benar bagus merupakan strategi yang tepat dalam menembus pasar internasional. Beliau juga menambahkan ketika dalam diskusi di Jakarta, “Sekarang Anda bisa melihat semua jamu diekspor ke mana-mana di seluruh penjuru dunia. Bahkan jamu sudah diimpor oleh negara-negara maju dan mereka yang berpergian seperti wisatawan banyak yang bawa Tolak Angin. Saya rasa masa depan industri jamu akan bersinar.”

 

Walaupun perusahaan Sido Muncul pernah dituntun bahwa obat ini mengandung bahan berbahaya oleh PT. Empire International di Los Angeles pada awal April 2005, perusahaan Sido Muncul segera menyelesaikan kesalahpahaman ini dan memberikan teguran kepada PT. Empire karena hal tersebut sangat merugikan perusahaan Sido Muncul. Hingga akhirnya pada 20 Juli 2015, PT. Empire meminta maaf dan mencabut tuntutannya setelah melakukan penelitian terhadap obat herbal Tolak Angin tersebut.

 

PT. Sido Muncul mempunyai banyak produk selain Tolak Angin, sehingga mereka memiliki rencana dan target ke depannya yaitu akan terus memperbaiki produk-produk yang sudah Sido Muncul punya, serta akan terus improve dan perbaiki agar kualitas ke konsumen selalu terjaga dengan baik. Hingga tahun 2004, penjualan ekspor Tolak Angin memberi kontribusi 5 persen terhadap total penjualan. Perusahaan ini juga memiliki rencana jangka panjang yaitu akan membuka toko, outlet di luar negeri.

Melihat rencana dan target yang kuat untuk dicapai, PT. Sido Muncul dapat terus berkembang baik dalam negeri maupun luar negeri dengan memberikan citra yang bagus kepada masyarakat. PT. Sido Muncul juga perlu mempertahankan integritas resep, pengaturan proses produksi, quality control serta perlunya menambah produk dengan deversifikasi agar dapat semakin tinggi dalam produksi dan penjualan sampai kedepannya nanti sehingga posisi sebagai market leader dalam perusahaan memproduksi produk herbal tidak bergeser pada para pesaing yang ingin merebut posisi tersebut.

THAL-SC