BINUS Business School

Sidang Promosi Dr. Rizal Nangoy: Work Well-Being Karyawan Milenial dan Adaptasi Perusahaan

Era Revolusi Industri 4.0. membuat perusahaan dihadapkan pada banyak tantangan. Salah satunya adalah bagaimana dan apa yang harus dilakukan dalam beradaptasi terhadap lingkungan yang cepat berubah. Terlebih, teknologi informasi yang berkembang sangat cepat terbukti melahirkan generasi milennial yang memiliki karakteristik berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya.

Rizal Nangoy memperhatikan dengan teliti fenomena ini, dan menjadikannya sebagai bahan disertasi promosi Doktor-nya di program Doctor of Research in Management BINUS BUSINESS SCHOOL pada Selasa (28/1). Penelitian yang dilakukan berkonsentrasi pada paradigma psikologi positif dalam menghadapi perubahan tersebut. Salah satunya, melalui keunggulan modal manusia yang berperan sebagai basis daya saing perusahaan yang berkelanjutan.

Sidang Promosi

Dr. Rizal Nangoy dinyatakan lulus pada sidang promosi Doktor yang dipimpin Profesor Adler Haimans Manurung. Kejeliannya dalam menelaah fenomena yang terjadi pada generasi milennial membuatnya mendapatkan predikat summa cumlaude dengan nilai A sempurna. Penelitian itu tertuang dalam sebuah disertasi berjudul Peningkatan Kinerja Kerja Melalui Keunggulan Modal Manusia: Studi Terhadap Generasi Milenial di Perusahaan-perusahaan Start-Up Unicorn di Indonesia.

Sidang promosi digelar dengan tim promotor Profesor Tirta Nugraha, Nugroho Juli Setiadi, Ph.D, dan Yosef Dedy Pradipto L.Th, M,Hum, M.Si. Sedangkan tim penguji terdiri dari Agustinus Bandur dan Agus Mulyanto.

Benang Merah Disertasi

Generasi milennial memiliki karakteristik berbeda dengan generasi-generasi sebelum dan sesudahnya. Job performances mereka ditentukan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah work well-being. Komitmen yang selalu meningkat terhadap organisasi membawa pengaruh positif terhadap job performances yang lebih besar.

Dr. Rizal Nangoy yang saat ini memiliki peran penting di PT Makmur Metagraha Dinamika, yaitu sebagai Managing Director, memiliki kesempatan berinteraksi dengan karyawannya. Karyawan yang memiliki tingkat psikologi yang relatif tinggi akan mempunyai prinsip work well-being yang lebih baik. Dengan catatan, bekerja dengan gaya regulasi diri yang mandiri.

Kinerja Kerja Milenial

Seperti yang disebutkan pada paragraf pembuka, kehadiran karakteristik milenial yang memiliki karakteristik berbeda dengan generasi lainnya membuat banyak perusahaan harus beradaptasi. Hal ini penting untuk dilakukan, agar mendapatkan hasil kerja yang baik. Adaptasi yang dilakukan perusahaan, terutama start-up dengan skala unicorn, akan membentuk work well-being pada karyawannya yang masih pada rentang usia milenial.

Masih banyak inkonsistensi dan kontroversi dalam banyal literatur, khususnya yang membahas tentang kinerja kerja milenial di era Revolusi Industri 4.0. Inilah yang membuat Dr. Rizal Nangoy mengambil tema utama ini untuk mendapatkan perspektif baru, yang tentu saja bisa berpengaruh dan menciptakan jenis-jenis adaptasi yang cocok diterapkan perusahaan dengan banyak karyawan milenial.

Interaksi antara Cognitive Flexibility, Person Organization Fit, Work Well-Being, dan Psychological Capital dan Self Regulation yang ada pada sebuah penelitian diharapkan dapat menghasilkan perspektif baru yang bisa menjelaskan tentang kinerja kerja para karyawan. Penelitian yang dilakukan secara ilmiah akan menghasilkan sesuatu yang bisa dipertanggungjawabkan.

Dalam penelitian yang dilakukan DRM Dr. Rizal Nangoy, kuisioner menjadi bagian penting dengan keterlibatan lebih dari 500 orang. Orang-orang yang dipilih bukan sembarangan, melainkan mereka yang telah bekerja dengan durasi lebih dari satu tahun. Mereka adalah para pekerja yang berkarya di perusahaan-perusahaan rintisan atau yang lebih dikenal dengan start-up.

Bukan sekedar perusahaan rintisan, start-up yang menjadi objek penelitian adalah yang telah berstatus sebagai unicorn, dan berlokasi di Jakarta. Hasil dari kuisioner kemudian diteliti secara cermat dengan dengan metode structural equation modelling. Dari penelitian yang dilakukan, sebuah hasil berhasil didapat dengan kesimpulan bahwa Work Well-Being memiliki pengaruh positif terhadap job performances. Kemudian, ini diperkuat dengan adanya Cognitive Flexibility, yang juga membawa dampak positif untuk Psychological Capital, termasuk Self Regulation.

Kontribusi Penelitian

Penelitian ini memberikan perspektif baru terhadap kinerja kerja karyawan, terutama mereka yang bekerja di perusahaan rintisan atau start-up. Karya disertasi dari Dr. Rizal akan memberikan sumbangsih penting dalam pengembangan kinerja, baik secara teoritis, khususnya terhadap pengembangan ilmu manajemen. Tidak hanya untuk urusan akademik, manfaat bisa diperoleh perusahaan dengan study kasus terhadap pengembangan strategi perusahaan, khususnya pada manajemen modal manusia strategis.


Whatsapp